Berlarut-larutnya pemadaman listrik secara sepihak yang dilakukan oleh PLN cabang Belitung tak urung membuat kesal masyarakat Belitung rantauan.
"Setiap hari listrik mati tanpa pemberitahuan" demikian ungkap Awaluddin dalam milist belitungisland. Menurutnya setiap hari listrik bisa mati mendadak 3 sampai 4 kali.
Awaluddin menambahkan saat ini sudah tak terhitung berapa kerugian yang diderita masyarakat Tanjung Pandan dan sekitarnya akibat pemadaman tanpa pemeritahuan ini.
Pemadaman mendadak ini merupakan buntut dari lambatnya kinerja pemerintah dalam mengatasi krisis listrik di Belitung. Pemerintah daerah dinilai lambat dalam merealisasikan 3 proyek PLTU untuk PLN di Belitung.
"Realisasi proyek PLTU Juru seberang 2X6 MWatt, PLTU Pegantungan 2X15 MWatt, dan PLTU Mempaya 2X7MWatt terkesan jalan di tempat" ungkap Reza Septinus.
"Sebagai pemberi jasa PLN harus melayani kita sebaik-baiknya dan harus memberikan semua kepentingan dan informasi yg kita butuhkan" tambah Ola Michel menanggapi pemadaman sepihak ini. Lebih lanjut Ola mengusulkan agar masyarakat Belitung melakukan gugatan hukum terhadap PLN.
Sekedar catatan, krisis listrik di Bangka Belitung merupakan cerita lama yang selalu berulang hingga sekarang. Seperti di beritakan kompas 20 Juni 2005, Krisis listrik memuncak sekitar tahun 1997- 2002 ketika masyarakat terpaksa menerima pemadaman hingga berjam-jam atau seharian penuh secara tidak teratur, sebagian besar pemadaman dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pada tahun 2002 ratusan warga yang merasa diberlakukan tidak adil akibat pemadaman sepihak berdemonstrasi besar-besaran, bahkan massa nyaris membakar Gedung PLN. Namun demonstrasi besar semacam itu lama-kelamaan berkurang dan masyarakat menerima pemadaman sepihak menjadi hal yang wajar.
2 comments:
mantabs... nak mintak link banner ikak idak aku pajang di blog aku, kire2 kuang k ye?
Asslmkm,
Pa kabar, aku neh lame tinggal di belitung, waktu itu, biak2 agik kecit, antare th 1986 s/d 1994, skrng kamek di Bandarlampung,
Salam kenal yee, ..
Makaseh ..
Post a Comment